Berdasarkan data Nagari Sambungo pada bulan Juli tahun 2018, Jumlah penduduk Nagari Sambungo sebanyak 1.069 orang dengan jumlah KK sebanyak 296 KK. Dapt dilihat pada rincian sbb :
NO |
URAIAN |
JUMLAH |
KET |
1 |
Kependudukan : A. Jumlah Penduduk (jiwa) B. Jumlah KK C. Jumlah Laki-Laki : § 0 – 15 tahun § 16 – 55 tahun § Diatas 55 tahun D. Jumlah Perempuan : § 0 – 15 tahun § 16 – 55 tahun § Diatas 55 tahun |
1.069 296
142 348 64
140 323 52 |
|
Sedangkan untuk jumlah angkatan kerja tersebut jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikannya adalah sebagai berikut:
No |
ANGKATAN KERJA |
JUMLAH |
KETERANGAN |
1 |
Tidak Tamat SD |
51 |
|
2 |
SD |
397 |
|
3 |
SLTP |
207 |
|
4 |
SLTA |
107 |
|
5 |
Diploma/Srata S1 (Sarjana) |
10 |
|
Profil Potensi Ekonomi Masyarakat Nagari
1. Potensi Perkebunan
Kontribusi sektor pertanian saat ini sangat berpengaruh untuk pembangunan suatu daerah. Salah satu subsektor yang paling berpengaruh dalam pembangunan daerah adalah Subsektor Perkebunan. Subsektor perkebunan mendapat perhatian banyak masyarakat karena tersedianya peluang pasar yang didukung kondisi lahan. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting karena sebagian besar anggota masyarkat di daerah-daerah terpencil menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut. Salah satu daerah tersebut yaitu Nagari Sambungo.
Nagari Sambungo merupakan salah satu nagari di wilayah kecamatan Silaut yang berpotensi dalam mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawit. Keberhasilan dalam pengembangan kelapa sawit tidak terlepas dari ketersediaan bahan tanaman unggul dalam hal ini benih kelapa sawit. Sejalan dengan itu agar diperoleh produksi yang tinggi dan keuntungan yang maksimal maka harus digunakan varietas kelapa sawit yang unggul.
Hampir sebagian besar masyarakat Nagari Sambungo memiliki perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan yang bervariasi. Produksi sawit merupakan penghasilan utama bagi masyarakat setempat. Jumlah produksi yang dihasilkan juga bervariasi pada tiap panen. Hal yang mempengaruhi kualitas produksi yang berdampak kepada harga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya hama dan penyakit yang menyerang tanaman sawit. Sedangkan masih banyak di kalangan petani yang masih enggan melakukan kegiatan pencegahan terhadap gangguan hama dan penyakit. Selain itu pengaruh faktor harga jual kelapa sawit yang semakin menurun dan tidak stabil juga menjadi salah satu pengaruh perekonomian masyarakat di Nagari Sambungo.
Maka dari itu masyarakat masih perlu di berikan bimbingan dan pengetahuan mengenai pengelolaan perkebunan kelapa sawit sehingga dapat meningkatkan hasil panen dan dapat menunjang perekonomian masyarakat Nagari Sambungo.
2. Potensi Peternakan
Nagari Sambungo merupakan salah satu Nagari di Kecamatan Silaut yang memiliki potensi ternak yang cukup besar. Hampir sebagian besar masyarakat Nagari Sambungo memiliki hewan ternak yang bervariasi, mulai dari beternak Sapi, Kambing, Ayam dan Itik. Produk yang dihasilkan dari sektor peternakan berupa sumber protein hewani dan memiliki peran penting didalam proses pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Kegiatan beternak ini dilakukan secara individual maupun secara berkelompok. Dengan tujuan untuk menjadikan ternak sebagai jaminan sosial dan aset dalam memenuhi kebutuhan dasar keluarga dan kelompok sosial, diantaranya sebagai tabungan untuk biaya sekolah, tabungan dll.
Selain itu keberadaan ternak ruminansia seperti Sapi dan Kambing di Nagari Sambungo sangat strategis sebagai komponen dalam pengembangan kawasan karena ternak ini selain berfungsi sebagai ternak pedaging juga dapat dimanfaatkan tenaganya untuk mengolah lahan pertanian serta sebagai sumber pupuk organik. Disamping itu pemeliharaannya sangat mudah karena hampir 100% sumber pakannya bersumber dari rerumputan.
Jika dilihat dari perkembangan ternak yang dilakukan oleh masyarakat Nagari Sambungo, hewan ternak yang paling berpotensi untuk dikembangkan yaitu ternak sapi. Ternak sapi ini dapat di integrasikan dengan kondisi pertanian di Nagari Sambungo yang didominasi oleh perkebunan kelapa Sawit yang disebut dengan usaha tani terintegrasi yang berarti memadukan sub sektor peternakan dengan subsector pertanian sehingga limbah perkebunan seperti pelepah sawit dan kelapa sawit dapat dimanfaatkan secara optimal.
Minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai saha tani terintegrasi menjadi salah satu faktor utama penyebab limbah perkebunan seperti pelepah sawit dan kelapa sawit belum dapat dimanfaatkan secara optimal selain alat pendukung untuk melakukan haltersebut yang juga belum tersedia.
3. Potensi Perikanan
Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak potensi sumber daya alam. Salah satu sumber daya alamnya yang melimpah adalah sektor kelautan dan perikanan. Sektor perikanan ini memiliki peranan strategis dalam pembangunan nasional. Sal;ah satu Nagari di Kecamatan Silaut yang memiliki potensi besar dalam bidang perikanan yaitu Nagari Sambungo. Potensi sebesar ini harus bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan melaksanakan program–program pengembangan yang bertujuan untuk bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat serta ikut menyumbang dalam retribusi guna kemajuan Nagari untuk kedepannya.
Kegiatan menagkap ikan oleh para nelayan ini dilakukan sebagai usaha milik bersama yang memungkinkan masuknya nelayan baru kewilayah areal penangkapan ikan yang akan membuat intensitas penangkapan akan bertambah. Namun demikian, karena jumlah potensi perairan terbatas pada akhirnya akan menurunkan produksi hasil tangkapan. Untuk meningkatkan produksi, maka nelayan akan terus berusaha meningkatkan kapasitas penangkapan dengan menambah jumlah alat tangkap.
Jika diamati kondisi para nelayan di Nagari Sambungo ini masih perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah kabupaten dan berhak mendapatkan peralatan ataupun fasilitas yang memadai untuk mendukung aktivitas mereka sehari-hari dalam melaut. Sehinga dengan fasilitas yang memadai akan sangat membantu dalam produksi ikan. Berbicaraa mengenai potensi sumberdaya perikanan disuatu perairan selalu dikaitkan dengan produksi, hasil tangkapan per unit usaha dalam kegiatan perikanan tangkap. Produksi ikan tangkap di Nagari Sambungo masih sangat terbatas. Belum optimalnya produksi ikan yang dihasilkan ini dapat disebabkan karena sebagian besar nelayan merupakan nelayan tradisional dengan teknologi penangkapan yang tradisional, sehingga kapasitas tangkapnya rendah.
Apabila sektor perikanan di Nagari sambungo ini dikembangkan secara intensif melalui langkah-langkah yang tepat, maka sektor ini maka tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan nilai produksi yang besar dan dapat dimanfaatkan untuk kemajuan perekonomian masyarakat di Nagari Sambungo khususnya bagi para nelayan. Nilai produksi yang besar bisa digunakan untuk memberikan kontribusi yang maksimal untuk Pendapatan Asli Daerah yang nantinya akan sangat menunjang perekonomian dan peningkatan pendapatan masyarakat di Nagari Sambungo itu sendiri.
4. Potensi Pariwisata
Sektor pariwisata mempunyai nilai penting dan kontribusi dengan dimensi yang luas, baik secara ekonomi maupun kewilayahan. Secara ekonomi, memberikan kontribusi nyata dalam pendapatan asli daerah dan juga penyerapan tenaga kerja pada usaha-usaha dibidang pariwisataan. Pengembangan sektor pariwisata secara langsung dapat meningkatkan pendapatan masyarakat terutama pada masyarakat lokal pada masing-masing destinasi wisata. Secara kewilayahan, kepariwisataan memiliki karakter multisektor dan lintas regional secara konkret yang dapat mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas kepariwisataan.
Nagari sambungo terletak paling utara dipesisir selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten muko-muko, Provinsi Bengkulu. Nagari Sambungo merupakan satu-satunya Nagari di Kecamatan Silaut yang memiliki potensi pariwisata yaitu pantai. Pantai Sambungo Indah memiliki potensi daya tarik wisata alam yang sangat menunjang kelangsungan hidup dan pertumbuhan kepariwisataan daerah yang secara kompetitif diharapkan mampu memiliki daya saing dan nilai lebih sehingga akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke pantai.
Pantai Sambungo Indah yang berlokasi di ujung nagari Sambungo ini tidak sulit untuk di cari karena pantai ini adalah penanda bahwa kita telah selesai menjelajahi nagari Sambungo. Pantai ini bukanlah pantai yang sama yang dapat di temui di lokasi-lokasi padat penduduk. Pantai ini adalah pantai yang cukup asri, belum tercemar oleh limbah apapun. Pantai Sambungo memiliki gulungan ombak yang cukup tinggi, sehingga dapat dikembangkan sebagai tempat selancar. Pantai Sambungo juga aman dijajaki, karena tidak ada batu karang yang akan melukai kaki. Suasana sekitar pantai pun cenderung sejuk dan berangin karena dilindungi pohon-pohon tinggi.
Besarnya potensi yang dimiliki pantai sambungo ini perlu untuk terus dikembangkan. Jika dilihat dari sektor wisata pantai, pantai Sambungo telah mengalami pengembangan pariwisata meskipun belum cukup baik. Hal ini terbukti dengan adanya pembangunan tulisan Pantai Sambungo yang dapat menarik minat pengunjung untuk berkunjung. Saat ini wisata Pantai Sambungo masih dikelola pribadi oleh masyarakat. Pengelolaan oleh masyarakat juga msih belum optimal karena wisatawan tidak dikenakan biaya masuk kecuali pada hari hari tertentu seperti tahun baru dan hari raya.
Pengelolaan wisata pantai bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Diperlukan suatu manajemen yang baik untuk dapat tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan zaman dan tentunya perkembangan pola kunjungan wisatawan. Untuk itu perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah guna untuk meningkatkan kualitas daya tarik wisata untuk pemenuhan kebutuhan pengunjung sebagai target pasar utama pariwisata.